Thursday, April 28, 2011

Belajar dari Sebuah Kesederhanaan

bismillah ....
(kata ini sederhana tapi meaningful!!)

well mmm ... hari ini, dokter forensik ku bilang, intinya:

orang yang berlebihan harta, kebutuhan sehari-harinya berlebihan, misal sampe 10 juta lebih per bulan (apa malah per hari??), kalau suatu ketika dia bangkrut, pasti kaget. karena uang yang tersisa nggak akan sanggup membiayai kebutuhan sehari-hari. makanya jadi orang yang sederhana, kebutuhan sehari-hari nggak begitu banyak, 2 juta cukup ... kalau ada masalah ekonomi nggak akan kaget. karena udah biasa hidup seadanya.
simple sebenernya. tapi ... baru hari ini aku ngerti makna dibalik hidup sederhana.

buatku, ada 2 orang yang paling berpengaruh dengan cara idup sederhana ini.

1. Thanks to My Mum. yang dari kecil nggak biasain anak" cewek nya ke salon, pake barang mewah, & intinya ... ngajarin kami prioritas. mana yang primer, mana yang sekunder, mana yang tersier. Ibu selalu bilang:
Ibu sekarang beliin yang ini, kalo mau beli yang lebih bagus, beli pake uang sendiri. makanya besok kerja! jangan cuma bisa minta uang sama suami
It's sooooo my mum^^
kerja keras nak!
jujur!
jangan manja!
kalo bisa sendiri, jangan ngerepotin orang!

dan banyak kalimat-kalimat lain yang bikin sesek ati kalo didengerin waktu masih kecil, ... *sekarang juga kadang-kadang juga gitu
tapi kalo ni otak udah beres, dia akan mikirkan ulang kata-kata ibu. nggak ada kalimat yang sia-sia, keluar dari mulut beliau.
sekalipun beliau salah, otak ini tetap berfikir, untuk belajar.

Baca posting si Non, sedikit tentang keluarga kami di sini
Kami, ... selalu bersyukur memiliki mereka. Orang tua paling hebaaattt!!!! (bukan cuma aku yang bilang^^ ... temen-temen sejawat ayah, para suster, daaaaannnn kolega-koleganya bilang gitu!) Hope you too, guys :)

2. Cuma sesosok orang yang aku kenal waktu SMP. Dulu, dia anak baru, temen-temen bilang, bapaknya direktur RS, sekolah di Italia ... dan sebagainya. intinya ... mendeskripsikan anak baru ini sebagai orang berada.

akhirnya, aku punya kesempatan ketemu langsung sama dia. Ih buset .... mataku pasti salah liat orang! Penampilan nya udik bangeeeeeeeeeeeeeeeeet!!!! nggak mungkin dia!

pelajaran pertama bener: "Don't judge the book by its cover."

Tapi nyatanya aku ga salah orang. nyatanya emang dia dibesarkan dengan kesederhanaan. jadi, setelah ibu cerita kalo mamanya dia juga emang sederhana banget, (when the other hospital leader's wife go everywhere with her/her husband's BMW/Mercy/Camry ... she choose ANGKOT instead!) aku akhirnya nerima, kalo si anak baru ini ke sekolah pake seragam putih yang warnanya udah ga putih, celana biru SMP yang udah ga biru, kaos kaki & sepatu butut yang ... nggak banget.

dia sangat ..... sederhana.

dengan harta & kekayaan yang dimiliki orang tua nya, aku yakin kalo dia mau pasti mau aja ksana kmari pake nya stang bunder (mobil.red), bukan nya sepeda. makin ke sini-sini dia bebenah si ... makin keliatan 'good' nya.

sampe sekarang ... dia tetep sederhana. ayahnya direktur RS Kanker di Jakarta. tapi sehari-hari masih hidup seadanya. nggak muluk-muluk. nggak show off berlebihan, banggain harta (orang tua)nya, nggak hidup bermewah-mewah, padahal dia mampu.

I learned a lot from him.

kadang kita tergiur, liat temen-temen punya ini, punya itu, pake ini, pake itu, ....
Tapi keinginan itu berhenti sendiri. Let's see the fact:

1. Itu uang orang tuanya.
2. Fine itu uang mereka. Berarti mereka udah bekerja keras duluan sebelum dapet uang itu.

Yang no. 2 gitu yang aku boleh iri :D
Yang no. 2 itu ... contohnya kakak aku. waktu dia pernah nulis status, dulu waktu kami ke Singapur bareng:

"when you pay your own holiday trip (aboard) with your own money, that's what I called success!! "
iya. sukses banget bikin aku ngiri waktu itu.

pertanyaan nya ... AKU KAPAN? :(

1 comments:

This comment has been removed by the author.